Beberapa wilayah di Kabupaten Kolaka mengalami banjir akibat hujan deras semalaman pada Sabtu (20/1). Dampak banjir dirasakan terutama di Kecamatan Samaturu dan Kecamatan Latambaga. Menyikapi situasi ini, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kolaka segera menerjunkan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Komandan Banser Kolaka, Syaiful Anwar, bersama jajaran turun langsung ke Desa Ulukonaweeha, Kecamatan Samaturu, salah satu Desa yang terkena dampak paling parah untuk mendistribusikan 100 paket sembako berisi beras, gula, teh, dan minyak goreng kepada warga. Bantuan ini dihimpun melalui partisipasi kader GP Ansor dan donasi dari pihak lain. Syaiful Anwar menyatakan harapannya, “Meskipun bantuan ini tidak sebanyak yang diharapkan, semoga dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.”
Mengantisipasi kondisi rawan bencana di masa depan, Banser Kolaka juga akan membuka Posko Siaga Bencana, yang akan berlokasi di markas besar GP Ansor Kolaka. Syaiful Anwar menekankan, “Kami siap menghadapi kondisi cuaca yang baru memasuki awal musim penghujan.”
Proses distribusi bantuan langsung dilakukan oleh pasukan Banser Kolaka, dengan pendampingan Kepala Dusun II Ulukonaweha dan utusan posko penanggulangan bencana setempat.

Di tempat lain, Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kolaka, Saefuddin Muslimin, menjelaskan bahwa Banser memang diharapkan selalu aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti membantu korban bencana alam, memberikan bantuan sosial, dan menyelenggarakan pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu. “Jika terjadi bencana alam seperti banjir di Kecamatan Samaturu & Latambaga, Banser harus segera hadir di lapangan untuk membantu.”. kata Saefuddin
Sementara itu, Kepala Dusun II Desa Ulukonaweha menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan dari GP Ansor Kolaka. “Semoga bantuan dari semua pihak bernilai ibadah dan mendapatkan ganjaran pahala dari Allah SWT,” ucap Kepala Dusun.
Ia juga menjelaskan bahwa di wilayahnya terdapat 74 Kepala Keluarga yang terdampak, 13 rumah rusak parah, bahkan 2 rumah hanyut terbawa banjir. Selain itu, ada 21 lansia, 3 ibu hamil, dan 27 balita yang terkena dampak banjir.